Malam Hangat Mahasiswa PKM Kolaboratif Iain Pontianak Bersama Makci Yati: Menelusuri Asal Usul Nama Kampung Biawak, Lundu, Serawak, Malaysia
Malaysia, (fusha.iainptk.ac.id) — Dalam suasana penuh keakraban dan nuansa kekeluargaan, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Adab menyempatkan diri untuk berdiskusi bersama Makci Yati dan kakaknya—warga asli suku Iban yang telah lama bermukim di Kampung Biawak.
Pertemuan yang berlangsung pada pukul 8 malam itu bukan hanya menjadi momen belajar sejarah lokal, tetapi juga kesempatan merasakan keramahan masyarakat setempat. Di sebuah rumah sederhana namun nyaman, para mahasiswa mendengarkan kisah menarik tentang asal-usul nama Kampung Biawak langsung dari Makci Yati.
Menurut penuturan Makci Yati, nama “Kampung Biawak” telah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Konon, nama tersebut muncul karena bentuk wilayah kampung ini menyerupai lidah biawak yang bercabang dan membentang di antara dua wilayah: Aruk di Indonesia dan Sempadan di Malaysia. Bentuk geografis yang unik inilah yang menjadi cikal bakal penyebutan nama “Biawak” oleh para leluhur.
Tak hanya kisah sejarah, malam itu juga disempurnakan dengan suguhan istimewa—es krim buatan tangan dari kakak Makci Yati yang menyegarkan suasana. Kehangatan sambutan mereka membuat para mahasiswa merasa sangat diterima dan bersyukur atas pengalaman berharga ini.
“Malam ini bukan sekadar kunjungan, tapi pelajaran tentang akar budaya dan kedekatan manusia dengan tanah kelahirannya,” ungkap salah satu mahasiswa.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memahami nilai-nilai lokal dalam bingkai keilmuan, sekaligus mempererat silaturahmi antara dunia akademik dan masyarakat adat. Kampung Biawak bukan hanya nama, melainkan warisan cerita yang layak dijaga dan diteruskan.
Penulis: Ria Pitri Arianti (IAT)
editor : acip doang
No responses yet